Kamis, 22 Maret 2012

AL-QUR'AN

Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur’an : Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. (baik isi maupun redaksi) melalui perantaraan Malaikat Jibril as.
2. Fungsi dan Peranan Al-Qur’an : Al-Qur’an adalah wahyu Allah (7:2)

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan
di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu
(kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (QS.
Al-A􀂶raf / 7:2).
Al-Qur’an berfungsi sebagai
a. Mu’jizat bagi Rasulullah Muhammad saw. (17:88; 10:38)

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat
yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain". (QS. Al-Isra􀂶/ 17: 88).

Atau (patutkah) mereka mengatakan: "Muhammad membuat-buatnya."
Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan
sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu
panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar." (QS. Yunus/ 10: 38)
b. Pedoman hidup bagi setiap Muslim (2:2; 45:20)

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa (QS. Al-Baqarah/ 2: 2)

Al Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang meyakini. (QS. Al-Jaatsiyah/ 45: 20).
c. Sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang
sebelumnya (5:48,15) dan bernilai abadi.

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. (QS. Al-Maidah / 5: 48).

Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,
menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan
banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu
cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. (QS. Al-Maidah / 5: 15).
3. Nama-nama Al-Qur’an :
a. Al-Kitab (2:2)

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa (QS. Al-Baqarah/ 2: 2)
b. Al-Furqan (25:1)

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada
hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (QS.
Al-Furqan/ 25: 1).
c. Az-Zikru (15:9)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr / 15: 9).
d. Al-Mau’izhah (10:57)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus/ 10: 57).
e. Al-Huda (72:13)

Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Qur'an), kami
beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak
takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa
dan kesalahan. (QS. Al-Jinn / 72: 13).

f. As-Syifa’ (10:57), dll.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus/ 10: 57).
Catatan : Nama sekaligus mengandung sifat
4. Turunnya Al-Qur’an : Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad saw. secara berangsur-angsur (munajjaman) selama lebih kurang 23
tahun meliputi periode Makkah dan Madinah (17:106; 25:32).

Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya
bagian demi bagian. (QS. Al-Isra􀂶 / 17: 106).

Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). (QS. Al-
Furqan / 25: 32).
5. Hikmah turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur :
a. Untuk Nabi :
1) Meringankan Nabi dalam menerima wahyu.
2) Memudahkan Nabi dalam menjelaskan kandungan Al-Qur’an dan
mencontohkan pelaksanaannya.
3) Meneguhkan hati Nabi dalam menghadapi celaan dan penganiayaan
orang-orang musyrik.
b. Untuk Umat :
1) Memudahkan umat menghafal Al-Qur’an.
2) Memudahkan umat untuk memahami Al-Qur’an.
3) Mempersiapkan bangunan Al-Qur’an dengan landasan yang sempurna
yang menghancurkan kepercayaan-kepercayaan yang bathil dan tradisi
yang merusak.
4) Membangun umat menunju bentuk yang sempurna dengan menanamkan
keimanan yang sejati, peribadatan yang benar dan akhlak yang terpuji.
5) Meneguhkan hati orang yang beriman dan meringankan beban penderitaan
mereka dalam menegakkan dan memperjuangkan Islam
Halaman| 11
6. Pengumpulan Al-Qur’an (Jam’ul Qur’an)
a. Pada masa Rasulullah saw. dihafal oleh para Sahabat dan ditulis di berbagai
macam sarana yang sederhana.
b. Pada masa Abu Bakar As-Shiddiq dikumpulkan dalam satu mushaf oleh
panitia tunggal Zaid bin Tsabit dengan berpedoman kepada hafalan dan
tulisan pasa sahabat. Ayat demi ayat disusun sesuai dengan petunjuk
Rasulullah saw. sebelumnya, tapi surat demi surat belum lagi diurutkan sesuai
dengan petunjuk Rasulullah saw.
c. Pada masa Utsman bin Affan pengumpulan Al-Qur’an disempurnakan dengan
menyusun surat demi surat sesuai dengan ketentuan Rasulullah saw. dan
menuliskannya dalam satu sistem penulisan yang bisa menamoung semua
qira’at yang benar (Ar-Rasmul Utsman/Sistem penulisan Utsman). Disalin
beberapa kopi dan dikirimkan ke pusat-pusat pemerintahan umat Islam waktu
itu. Tugas ini dilaksanakan oleh sebuah team diketuai oleh Zaid bin Tsabit
dengan anggota Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Ash dan Abdurrahman bin
Harits bin Hisyam.
7. Komitmen seorang muslim terhadap Al-Qur’an
a. Seorang muslim harus mengimani bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang
terakhir, yang diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk (hudan) bagi umat
manusia (4:136; 2:2).

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS.
An-Nisa􀂶 / 4: 136).

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa (QS. Al-Baqarah/ 2: 2)
b. Seorang muslim haruslah mempelajari Al-Qur’an baik secara membacanya
(tilawah), terjemahan (tarjamah), maupun maksudnya (tafsir) (17:45; 8:2;
73:4, 20; 47:24; 3:7).

Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu
dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu
dinding yang tertutup. (al-Isra􀂶/ 17: 45)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal (QS. Al-Anfal/ 8: 2).

Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (QS. Al-Muzammil /
73:4).

Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an (QS. Al-Muzammil/
73: 20).

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka
terkunci? (QS. Muhammad / 47: 24).

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)
nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan
yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam
hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayatayat
yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari
ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah.
Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada
ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak
dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
berakal. (QS. Ali 􀂵Imran/ 3: 7).
c. Seorang muslim haruslah mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam seluruh
kehidupannya baik kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, bernegara,
maupun kehidupan internasional. Baik aspek ekonomi, politik, budaya,
pendidikan maupun aspek hidup lainnya (7:3; 45:7-8; 24:51; 5:44,45,47;
4:105).

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu
mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil
pelajaran (daripadanya). (QS. Al-A􀂶raf/ 7: 3).

(7). Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta
lagi banyak berdosa, (8). dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan
kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak
mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.
(QS. Al-Jaatsiyah/ 45: 7-8).

Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka
ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orangorang
yang beruntung. (QS. An-Nuur/ 24: 51).

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah/ 5: 44).

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Maidah / 5: 45).

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Maidah/ 5: 47).

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah
Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang
yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat (QS. An-
Nisa􀂶/ 4: 105).
d. Seorang muslim haruslah berusaha mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain
sehingga mereka dapat memahami dan mengimaninya (3:110; 3:104; 3:79).

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orangorang
yang fasik. (QS. Ali 􀂵Imran / 3: 110).

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali 􀂵Imran/ 3: 104).

Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab,
hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia
berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu
selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
(QS. Ali 􀂵Imran/ 3: 79).
e. Seorang muslim harus berusaha memahami bahasa Arab sebagai bahasa Al-
Qur’an (12:2).

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf / 12: 2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar