Minggu, 04 Desember 2011

NASKAH DRAMA ISLAMI "DUA MAHKOTA YANG HILANG"

DUA MAHKOTA YANG HILANG
A. SINOPSIS:
Disuatu desa terdapat keluarga yang amat sangat miskin, karena miskinnya kedua anaknya diiukut sertakan pada tantenya di kota agar dapat meneruskan sekolah, sedang anak yang satunya tetap bersama orang tuanya, karena kedua orang tuanya menderta sakit-sakitan, namun nasib kedua anaknya yang ikut tantenya mendapat perlakuan yang tidak layak, mereka diperlakukan sebagai pembantu, disiksa, dihina, sampai puncaknya kedua anak itu diusir dari tantenya, kemudian kedua anak tersebut kembali pulang bagai layang-layang yang putus dari benang, langkah gontai, panas terk, perut lapar, hati gundah gulana, air mata terkadang membasahi pipi beningnya, sedangkan kedua rang tuaya di ruah bergelut dengan maut, keduaya sakit keras, hingga akhirnya meninggal dunia. Bagai disambar petir di siang hari bolong, hati yang berkecamuk, bercampu haru, pilu, menyayat hati, kerana terjadi “ dua mahkota yang hilang “.
B. PARA PELAKU:
1. Mira : Diperankan oleh ………. (sebagai pemeran utama)
2. Sonya : Diperankan oleh……….(sebagai pembantu peran utama)
3. Mama : Diperankan oleh …..
4. Ayah : Diperankan oleh…..
5. Tante : Diperankan oleh ….
6. Sholihah : Diperankan oleh …..
C. CREW TEATER
1. Sutradara :
2. Pembantu Sutradara:
3. Ilustrasi Musik:
4. Make Up/ Kostum:





Prolog Asisten Sutradara:
Pagi dini hari di rumah yang mewah itu sudah mulai beraktifitas, sejak dari kativitas memasak, mencuci piring, mencuci baju, menyapu halaman, menyediakan sarapan, menseterika, semuanya dikerjakan oleh dua orang kakak beradik, kedua anak itu rajin bekerja, rajin sekolah, namun batin kedua anak itu terasa tersiksa diruah tantenya sendiri. ” mari kita saksikan situasi dirumah tante “

BABAK I
Tante : Mira… Mira…sini...!
: Mira… bocah ki nyandi…dipanggil-panggil sejak tadi ndak nongol-nongol..
Mira : Ya tante… maaf … tadi saya masih di sumur mengisi bak mandi…dan mencuci baju tante.
Tante : Ambilkan saya minum… yang manis… cepat saya haus… ! dan adikmu suruh sini…
Mira : Ya tante…
Mira : dik Sonya panggil tante….
Sonya : Ya kak sebentar ini masih seterika baju tante… ( suara sonya dari dalam )
Tante : Nya…sonya… cepaaaaat !!!
Sonya : i..i..i…iya tante… maaf barusan seterika baju tante….belum selesai…maaf tante, maaf..
Tante : Lo… kok tidak bawa baju…sudah selesai belum seterikanya….ni keburu berangkat…
Sonya : Anu…anu… Maaf belum tente… tadi tante panggil saya….seterikanya saya tinggal…
Tante : Lho…. Bau apa ini…. Jangan jangan…..(kebingungan mencium baju terbakar )
: Bajuku…! Bajuku….! Cepat ambil terbakar….
Sonya : (lari kedalam kemudian keluar sambil membawa baju yang telah terbakar)
Sonya : Maaf tante saya minta maaf… saya khilaf...(sambil menyerahkan Baju ke Tante)
Tante : Maaf maaf ni rasain (tante menampar pipi Sonya sampai terjatuh dilantai )
Sonya : Maafkan saya tante, maaf ( sonya mencium kaki tante sambil menangis Menangis)
Tante : Dasar anak pungut tak tahu diri….
: Sudah dibiayai sekolah, makan minum gratis, baju gratis bikin repot aja.
: Tahu diri dong… mama dan ayahmu dikampung yang miskin tak mampu mbiayai kamu
: Dasar anak tak tahu di untung.
Mira : Ada apa nyonya…kenapa adik saya menangis (masuk sambil membawa minuman, dan tiba-tiba melihat adiknya yang mengais sapai mainuman tumpah membasahi baju tante)
Mira : (Memeluk adiknya) oh…adikku….kanapa …..kenapa baju tante terbakar……
(sambil mengusap air mata kepala sonya)
Sonya : Maaf mbak baju tante terbakar seterika, saya tidak sengaja mbak….tadi saya dipangil….
Tante : Hai anak ingusan dengerin….
: ternyata kemu semua hanya merepotkan aku saja….
: Dan aku tidak mau ngurus kamu berdua, sekarang pualnglah pada orang tua sana…!
Mira : tapi tante….
Tante : Tapi-tapi , tidak usah pakai tapi-tapi cepat keluar…
Mira : (sambil menggandeng adiknya) adikku….oh….
( keduanya mencium kaki tante)
Mira/Sonya : Maaf kan kami berdua tante…
Tante : Maaf maaf tidak ada maaf bagimu….sana pulang ke orang tuamu
: aku sudah muak capek ngurus kamu…
: Sana Pergi…! Pergi….! Kataku….(Sambil menunjuk pintu keluar)
Mira/Soya : (Menatap wajah tante dengan penuh pengharapan maaf)
Tante : Masih nunggu apa….nunggu pesangon, ya….
: Enak aja…sudah bikin repot minta sangu juga…
: Lho…cepat pergi….
Mira/sonya : Assalaamualaikum tante ( sambil menuntun adiknya berjalan keluar, terkadang masih melihat tante, kemudian pergi keluar sambil menangis)

Asisten Sutradara:
Dengan langkah gontai bagai tak terarah, wajah sedih berlimang cucuran air mata, kedua anak itu rindu belaian mama, rindu kehangatan pelukan mama, seakan-akan bertahun-tahun tak pernah bertemu, langkah kedua anak itu dipercepat seakan ingin bertemu dan memeluk erat-erat kadua orang tuanya


Prolog Asisten Sutradara:
Suasana kampung halaman orang tua mira dan sonya, nampak sedang dilanda kesedihan yang hebat, pertempuran antara hidup dan mati, disebuah ruamh yang sangat sederhana itu terdapat kedua orang tua yang sedang sakit yang tak mampu berobat, karena dililit kemiskinan, tidak adil rasanya hidup ini, yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin miskin. (mari kita lihat suasana dirumah yang sangat sederhana itu)
BABAK II
Ayah : Uhuk….uhuk….(terbatuk-batuk gemeteran …..dan duduk di kursi )
: Ya Alloh cobaan apa lagi ini…. Uh….badan sakit semua….rasanya tak kuat aku menahan
: oh….ya Allah…berilah kami kekuatan….berilah kami kesabaran…..
Mama : Ya Alloh….sholihah…shol….tolongin mama nak….( suara dari dalam )
Sholihah : Ibu kenapa….Ya Alloh buu….kenapa bisa jatuh begini…. (suara dari dalam )
Sholihah : (Keluar sambil memapah ibunya).
Sholihah : Kenapa ibu bisa jatuh…..hati-hati to bu… bilang sama sholihah kalau kepingin apa-apa…
Ibu : Oh…Badan ku gemetaran…mana ayahmu….
Ayah : Aku disini ma……makanya hati-hati….pelan-pelan…
Ibu : Pa…..( sambil menghampiri ayah )
Sholihah : Sebentar ya bu saya ambilkan obatnya…..
Ibu : Iya nduk….
: Pa….rasanya aku tak kuat lagi menahan hidup didunia….tak kuat….tak kuat….pa..
Ayah : ya alloh ma…mbokya jangan berkata begitu…
: anak-anak kita masih kecil….siapa yang akan mendidik anak-anak….kalau kamu tiada…
Ibu : Pa…maafkan mama ya pa….rasanya malaikat maut telah menjemputku….
Ayah : Ya Alloh ma…istighfar…istighfar ma….
Ibu : Pa…kutitipkan anak-anakku padamu…
Ayah : tapi ma…..kelihatannya malaikat maut juga menjemputku….
: mari ma….kita baca istigfar….
: astaghfirullohal adziim, lailaha illalloh muhammadar rasulullah…
( keduanya meninggal dunia, ayah dalam posisi duduk, mama dalam posisi memegang lutut)
Sholihah : Ayah…mama… ini obatnya….(suara dari dalam )
: Ma…jangan duduk disitu maa…maa…maama… m a m a…….
: Ayah kenapa ibu yah…yah….yah….ayah….a y a h….
: mengapa kau tinggal kan kami bertiga ma, kenapa… kenaa….
: Mama………………….Ayah…………………
: Innalillahi wa inna ilaihi rojiun…
: Ya Alloh terimalah mama dan papa ya Alloh
: Tempatkan mama dan papa di syurgaMU ya Alloh….
: Ampunilah dosa mama dan papa ya Alloh….Ampunilah mereka….

Asisten Sutradara:
TIBA-TIBA DARI LUAR RUMAH MIRA DAN SONYA SAMPAILAH DIRUMAH, DENGAN WAJAH PUCAT, LAPAR DAHAGA, PIKIRAN BERKECAMUK, RASA RINDU KEPADA MAMA DAN PAPA MEREBAK DIDALAM DADA, KARENA SUDAH TIGA TAHUN BERPISAH.
Mira/Sonya : Assalaamualaikum….Mama ….papa…aku rindu mama dan papa…!
Sholihah : Walaikum salam…..Mira….adikkku…..dan sonya adikku….
Mira/sonya : Kenapa mama dan papa kak…kenapa…..
Sholihah : mama dan papa telah meninggalkan kita semua adikku….oh….adikku….
Mira : Mama….kenapa mama…bangun ma….bagun…..mama……
Sonya : Papa….kenapa papa tega meninggalkan kami kenapa….kenapa…..
Sholihah : Sambil merangkul kedua adiknya…

LAGU MENGALUN UNTUK MENGHANTARKAN KEDUA ORANG TUANYA.
SELESAI LAGU MEREKA KELUAR DARI PANGGUNG.
Asisten Sutradara:
Demikian tadi dua mahkota yang hilang, dan anak-anak yang sholih, yang taat dan patuh kepada kedua orang tua, sampai ajal tiba.
Wassalaamualaikum W. W.

4 komentar: